Ma, Mamaku....




Malam ini, aku sibuk memeluk bantal Mama. Menghirup aroma Mama. Seperti aroma pipinya di hidungku saat menciumnya puluhan kali tiap hari. 

Aku mencium mama tiap hari dan tiap kali melihatnya di dalam rumah. Aku suka menyerukan namanya dengan berteriak:
"Mamaaa, mamakuuu!"
Lalu beliau menjawab:
"Iye, anak cantikku. Anakku yang pipinya bulat." 

Begitu pula saat beliau ingin menutup teleponnya yang berdurasi sejam-dua jam. Selalu beliau akhiri dengan:
"Wassaalamualaikum, anak harumnya mama. Anak bulatnya mama." 

Saat sakit, kami bersaudara bergantian menyerukan panggilannya. Berpuluh kali. 
Dua puluh hingga tiga puluh kali sehari.
"Mamakuuuu~"
"Iye, anakku." 

Beliau tidak pernah membuat kami kehausan kasih sayang. Mama selalu punya banyak cara menunjukkan kasih sayangnya. Oleh karena itu, aku percaya hal ini: 
"Seorang mama sebenarnya adalah malaikat. Sayapnya saja yang tidak tampak."

Posting Komentar

0 Komentar