Aku mencium mama tiap hari dan tiap kali melihatnya di dalam rumah. Aku suka menyerukan namanya dengan berteriak:
"Mamaaa, mamakuuu!"
Lalu beliau menjawab:
"Iye, anak cantikku. Anakku yang pipinya bulat."
Begitu pula saat beliau ingin menutup teleponnya yang berdurasi sejam-dua jam. Selalu beliau akhiri dengan:
"Wassaalamualaikum, anak harumnya mama. Anak bulatnya mama."
Saat sakit, kami bersaudara bergantian menyerukan panggilannya. Berpuluh kali.
Dua puluh hingga tiga puluh kali sehari.
"Mamakuuuu~"
"Iye, anakku."
Beliau tidak pernah membuat kami kehausan kasih sayang. Mama selalu punya banyak cara menunjukkan kasih sayangnya. Oleh karena itu, aku percaya hal ini:
"Seorang mama sebenarnya adalah malaikat. Sayapnya saja yang tidak tampak."
0 Komentar