Dengarkan Kebohonganku!

"Tidak pernah ada kejujuran yang mudah jika menyangkut rasa sakit, tetapi jika itu turut 
menyangkut bahagiamu, aku akan berpura-pura jujur."



Kamu itu tidak biasa. Kamu bukan cinta biasa. Bila aku terlihat mudah dekat dengan orang lain, ketahuilah mereka juga mudah terlupa. Sementara kamu masih menjadi bagian yang melekat--bahkan meski kita tidak lagi dekat.
Aku masih enggan melupakanmu. Tidak! Lebih tepatnya, aku belum pernah sampai pada waktu untuk ingin melupakanmu--bahkan memikirkan untuk melupakanmu saja tak pernah. Barangkali, waktuku tanpa sadar terisi ingatan oleh ketidakinginanku melupa(mu).
Namun, jika tiba-tiba kau ingin melupaku--melupa segalanya--menghapus  senyumku, kenangku, sedihku, juga kisah kita, aku hanya ingin kamu mendengar beberapa kebohongan.
Kamu boleh melupakanku, aku tidak apa-apa.
Kamu boleh mengubur semua kenangan kita, aku tidak apa-apa.
Kamu boleh menghapus bayang wajahku yang dipenuhi raut bahagia saat menghabiskan waktu bersamamu, aku tidak apa-apa.
Kamu boleh jika mulai ingin mengasingkan namaku setiap kali temanmu menanyakanku, aku tidak apa-apa.
Dan kamu sangat boleh menyingkirkanku sebagai masa lalumu yang sempat berharga, aku tidak apa-apa.
Termasuk jika kenyataan terpahitnya, aku sudah tergantikan, aku juga tidak apa-apa.
Sebab sekalipun aku jujur, kamu tidak akan mendengarku. Kamu akan selalu berpura-pura tuli. Sebab bahkan jika aku jujur, kejujuranku adalah hal tak kasat mata bagi pandangan hatimu.

Posting Komentar

6 Komentar

  1. Balasan
    1. Aku tidak sekuat itu untuk terlihat baik-baik saja.

      Hapus
    2. Aku tidak sekuat itu untuk terlihat baik-baik saja.

      Hapus
    3. Tidak apa-apa tidak baik-baik saja. Tunjukkan saja lukamu pada dunia. Namun, jangan terlalu lama. Sebab setelahnya kauharus menunjukkan bahagiamu selama sisa waktu yang tertinggal.

      Hapus