Yang Terlewatkan


Gambar dari Pinterest


Aku sudah melewatkan banyak hal. Caraku membaca kesempatan tidak pernah tepat. Seseorang yang bisa saja adalah yang paling baik bagiku dan orang-orang sekitarku, kulewatkan begitu saja. 

Jika tanyamu, "Apakah aku bahkan tidak pernah berpikir untuk memintanya menunggu?". Aku pernah. Aku pernah melakukannya lebih dari sekadar sekali-dua kali. Namun, pikiranku selalu menurutsertakan satu hal ini:

"Apakah menunggu sosok aku adalah yang terbaik baginya?"

Lantas, aku melewatkannya lagi. Membiarkan ia beranjak, sekali, dua kali, tiga kali, berkali-kali. Hingga ia lelah dan tidak pernah kembali lagi. Hingga akhirnya ia temukan yang terbaik di sisinya.

Dan sekali lagi, aku kembali memikirkan satu hal.
"Melewatkannya adalah hal yang tepat. Ia menemukan yang terbaik baginya."

Dan satu lagi. 
Aku lega tidak lagi memenjara datang-perginya.

Janji, satu bagian lagi.
Aku turut berbahagia atas kebahagiaannya.

Posting Komentar

0 Komentar