Aku Ingin Baik-baik Saja

Gambar: Pinterest

Mengapa sulit sekali berhenti berbulir saat mulai berjatuhan? Mengapa satu butir saja mampu menarik butiran-butiran rasa sakit, kekhawatiran, dan segala yang mengiris ulu hati?

Mengapa satu peristiwa buruk sepertinya punya daya magis menguak peristiwa-peristiwa menyesakkan lainnya?

Aku ingin berhenti. Kulit sekeliling mataku sudah perih. Mereka membengkak. Mataku memerah. Aku ingin tidur saja, tetapi mereka terus menyerangku; segala isi pikiran dan air mata--yang kini bekerja sama dengan baik.

Sungguh, aku ingin baik-baik saja. Aku ingin menjadi manusia yang tidak lagi peduli dengan siapa pun. Aku ingin membahagiakan diriku

dengan segala bentuk kebahagiaan yang untukku sendiri saja. Tidak untuk orang lain, entah dekat atau berjarak.

Aku sungguh ingin baik-baik saja.
Bisakah cermin menunjukkan wajah orang lain, untukku, sehari saja?

Posting Komentar

0 Komentar