Kau Memikirkanku?

Pict from Pinterest


Tadi habis mimpi lagi jalan-jalan ke suatu tempat yang sepertinya dekat rumah mantan. Lihat mantan sedang duduk begitu khidmat, aku jalan menujunya, sekadar ingin menyapa. Tiba-tiba ada tangan yang menangkap pergelangan tangan aku. Dan wuah, terlalu mengejutkan. Ternyata itu mamanya.

Terus aku diajak ke pernikahan teman mamanya. "Hah? Hah? Hah? Aku kenapa diajak ke pernikahan teman beliau sih? Kan aku hanya mantan calon menantunya--bukan calon menantu, mana pakai baju santai begini lagi." Bantinku.

Kepala aku balik ke mantan, kodein minta tolong dibawa kabur dari mamanya. Namun doinya malah tertawa dan mengangguk saja. Artinya, aku dibiarkan diculik mamanya. Aku balas dengan muka kesal lalu kembali menatap ke depan.

Sesampai di rumah yang dimaksud, beliau disambut baik oleh orang-orang di sana, sekaligus disambut wajah heran dengan keberadaan aku. Terpampang nyata wajah-wajah penasaran mereka untuk tahu siapa aku. Mamanya langsung bilang, "Ini Lisa, mantan pacar anak saya." Terus muka mereka jadi makin heran. Lah, mengapa mantan anaknya dibawa ke acara seperti ini coba? Iya, aku sendiri juga bingung dengan ketidakmasukalan mimpi aku.

Abis itu, mamanya mengajak untuk menengok mempelai wanitanya yang sudah didandani cantik. Beliau berbisik bilang begini "Pengantinnya cantik, yaa. Tapi masih jauh lebih cantik kamu. Dia tidak ada apa-apanya dibanding kamu." YaaAllah, ini kan biasanya ucapan mama aku.

Sehabis itu, kami duduk di ruangan yang diisi sekumpulan orang--lebih tepatnya ibu-ibu. Terus gue ditanya ini-itu sama mereka. Mamanya mantan sesekali mengambil alih menjawab pertanyaan yang hanya kujawab simpul senyum. Daaan tenggg. Alarm subuhku berbunyi. Mimpiku berakhir.

Akhir-akhir ini, dia selalu mendominasi mimpiku. Yang membaca ini pasti langsung fitnah kalau aku selalu memikirkan dia. Padahal waktuku sedang tidak sesenggang itu untuk memikirkan seseorang (atau sesuatu) dengan frekuensi sering dan dalam.

Namun, konon katanya, saat kita sering memimpikan seseorang yang tidak sedang kita pikirkan sebelumnya--artinya mereka yang sedang memikirkan kita. Yaa, kurang tahu juga sih. Mantannya mana mau mengaku. Dia, rahasia, dan perasaannya itu begitu-terlalu-amat-sangat dalam. Tidak tersentuh aku.

NB: akan sangat plot twist kalau perempuan yang menikah itu ternyata adalah mempelainya mantan. Aku sengaja dibawa ke rumah itu oleh mamanya untuk diperlihatkan kalau mantan sudah dan akan bahagia dengan pilihannya.

Posting Komentar

0 Komentar