Bernapaslegalah!




Tuan, tenang saja! Sudah kupastikan semua berlalu. Bahkan meski aku tidak sempat menunaikan janji kembaliku (yang sebenarnya tidak kauinginkan).

Lagi, aku mengawali tulisanku dengan empat huruf penyapa yang lama tak kutuliskan. Bersama sedikit rasa perih, akan kuucapkan selamat tinggal pada kisah kita yang sempat "lebih dari teman" itu.

Aku bukan berubah. Aku hanya menyadari satu hal yang terlambat. Gelas yang pecah berberaian akan sulit direkatkan kembali. Butuh mengerahkan upaya bersama. Namun sayangnya, kauenggan berupaya bersamaku.

Sebelum sampai pada paragraf terakhir, aku ingin mengucapkan banyak terima kasih. Terima kasih atas banyak perlakuan manis. Terima kasih pernah berupaya banyak jujur padaku. Terima kasih karena telah memperlihatkan padaku sisimu yang tak ingin kau perlihatkan pada orang lain.

Terakhir, aku hanya ingin menyatakan dua klausa pada kalimat selanjutnya. Saat kita bertemu nanti, kuharap tak ada perasaan yang tersisa.

Posting Komentar

0 Komentar