Jika Kita Bersama

Kita tak begitu lama bertemu. Ini mungkin terdengar aneh. Tetapi, jika suatu saat nanti kita satu, apa keinginanmu? Aku sendiri punya beberapa. Entah berapa banyak, aku hanya akan menuliskannya---satu per satu.

Aku tak butuh kauromantis, sebab aku juga tidak; kaupun sama porsinya denganku. Maka kita bukan sepasang yang mendewakan hal-hal manis.

Tetapi, jika kita bersama, aku butuh beberapa hal yang ingin kutanyakan. Meski kutakyakin jawabannya akan bisa kudengarkan atau bahkan kubaca. Kauboleh mengabaikannya, sebab aku yang mulai jauh menjadi satu tameng utama pembatas kita.

Apakah jika kita bersama, aku bisa menjadi yang utama bagimu? Menjadi satu-satumu. Setidaknya, aku tidak harus cemburu melihatmu begitu hanyut dan larut bercakap dengan orang lain di depanku.

Aku juga ingin menjadi yang tidak perlu selalu menunggu kabarmu. Tidak perlu menjadi seseorang yang harus berbolak-balik mengecek aplikasi pesanku, hanya demi mencari namamu atau unggahan-unggahan keseharianmu---yang tanpa mengabariku. Bisakah setidaknya aku membaca beberapa kalimat: "Aku baik-baik saja hari ini, Jaga diri baik-baik. Aku akan menghubungimu saat senggang". Cinta sebenarnya bukan butuh dikabari, cinta sebenarnya hanya perlu menenangkan diri, dari menakutkannya monster-monster khawatir.

Aku juga ingin menjadi seseorang yang setidaknya kauperkenalkan dengan orang-orang sekitarmu. Yang tidak kausembunyikan. Entah karena merasa malu. Entah karena ketidaksiapanmu memperkenalkanku bahwa kamu memiliki aku.

Dan aku, ingin kaumenjadi seseorang yang akan membaca atau mendengar kalimat, "aku mencintaimu" dariku, sebelum dan sesudah tidurmu. Aku tidak romantis, tetapi kujanjikan kauakan mendengarnya. Bahkan saat kita sedang sibuk mengurusi ego masing-masing sehabis pertengkaran-pertengkaran kecil kita.

Posting Komentar

0 Komentar