Bagaimana Caraku Baik-Baik Saja?

Mereka bilang, aku sudah lupa?
Tidak. Mereka salah! Aku tidak pernah lupa. Hingga mengingat satu hal saja, rasanya menyakitkan. Kadang memang selucu itu. Satu kenangan buruk akan luar biasa diingat hati, tubuh; semakin mengingatnya semakin kita sadar, kita sudah berbentuk entah, dihajar hingga babak belur oleh ingatan buruk itu.

Sejatinya, kita tidak pernah lupa. Hati kita, tubuh kita, mengingat dengan baik. Kita hanya mencoba lebih kuat melawan kenangan buruk yang menghajar kita. Melawan lebih keras agar bisa mengalahkan kenangan buruk itu. Membiasakan diri berlakon baik-baik saja untuk mengelabui luka;

"Lihatlah, luka! Kau tak sekuat itu menguasai seluruhku. Bahagiaku lebih hidup. Senyumku jauh lebih merekah ketimbang usahamu membuat layu hal-hal baikku di masa kini dan masa depan."

Kini kautahu, kan? Aku tidak lupa. Aku hanya sedang  berusaha melawan luka. Terus-menerus. Hingga ia lelah, aku terbiasa, dan "topeng baik-baik saja" yang kukenakan tidak perlu lagi kusebut topeng.

Posting Komentar

0 Komentar