Rindu yang Ketakutan

Aku ingin sekali menghubunginya, mendengar suaranya. Bercerita banyak hal. Melakukan panggilan telepon, yang sebelumnya tidak sempat dilakukan olehnya. Namun aku tertahan. Aku sudah berpuluh kali membuka-menutup-membuka-menutup aplikasi Whatsapp. Menanti tulisan online muncul di bawah namanya. Aku hanya sedang berusaha agar tidak terlihat memaksanya datang pada salah satu fase terpenting hidupku.

Sebab kupikir, jika aku menghubunginya ia akan merasa aku sedang mengantisipasi kedatangannya. Aku sungguh tidak ingin memaksanya datang. Jika memang ingin, ia akan datang, bukan?

Tetapi sebenarnya, lebih dari tidak ingin memaksa kedatangannya; aku takut pada satu kenyataan yang enggan kuterima. Aku takut ia merasa kedatangannya tidak perlu di hari berhargaku itu. Disaat aku justru berpikir sebaliknya, di saat aku justru ingin mengganti kata "tidak" menjadi "sangat" pada kalimat sebelumnya.

Dan satu ketakutan lagi, aku takut jika aku mengingat hari itu. Tepat di hari berharga miliknya yang lalu, ternyata bukan aku yang ia tunggu. Ternyata bukan aku yang ia harapkan datang. Aku takut pada kenyataan bahwa mulai saat itu, sudah bukan aku yang ada dalam hatinya.

Posting Komentar

0 Komentar