Itu Aku


Ada banyak sekali pertanyaan di sekelilingmu yang jawabannya adalah aku. Entah secara sengaja, entah secara kebetulan. Dunia menyisakan banyak aku untuk jawaban-jawaban atas hidupmu.

Jika kau bertanya, siapa yang secara sengaja melewatkan jam tidurnya hanya agar bisa mendapati kabarmu di penghujung hari?
--- Itu aku.

Jika kau bertanya, siapa yang secara sengaja mengunggah story dalam media sosialnya hanya agar tahu bahwa kau masih terjaga atau sudah terlelap?
--- Itu aku.

Jika kau bertanya, siapa yang secara sengaja terus-menerus menutup-membuka-menutup-membuka aplikasi media sosialnya hanya untuk mengecek bahwa kau sudah melihat story yang sengaja ia unggah untukmu?
--- Itu aku.

Jika kau bertanya, siapa yang secara sengaja membuka kolom percakapanmu dengannya ketika ia sedang rindu, meski beberapa isinya menyakitkan?
--- Itu aku.

Jika kau bertanya, siapa yang secara kebetulan menyebut namamu ketika ia dan teman-temannya sedang bercerita tentang seseorang yang ia harapkan sebagai masa depan?
--- Itu aku.

Jika kau bertanya, siapa seseorang yang secara kebetulan memahami segelintir dirimu melalui perkenalan yang telah lama?
--- Itu aku.

Jika kau bertanya, siapa seseorang yang diam-diam merasa khawatir saat kau terlalu sering menggadaikan waktu tidurmu?
--- Itu aku.

Jika kau bertanya, siapa seseorang yang akan bersedia menerima segala kurangmu?
--- Itu aku.

Jika kau bertanya, siapa seseorang yang jauh di dasar hatinya ingin sekali berlari menujumu, tetapi tertahan sebab seluruh hatinya sudah dipenuhi rasa bersalah kepadamu?
--- Itu aku.

Ada banyak sekali "aku" yang bisa menjadi jawaban atas pertanyaan menyangkut hidupmu. Tetapi satu-satunya pertanyaan penyimpul paling tepat untuk semua itu adalah

"Jika kau bertanya, siapa seseorang yang pernah dan masih mencintaimu?"
Jawabannya masih akan tetap sama.
--- Itu aku.

Posting Komentar

3 Komentar