Sebab Aku Telanjur Sering

Kita terlalu lama membiasakan diri melakukan banyak hal berulang-ulang. Terus-menerus. Hingga lupa bahwa kita punya kebiasaan yang berbeda jauh sebelumnya.

Aku telanjur sering mendapati namamu dalam viewed updates-ku di sosial media Whatsapp. Kubaca satu per satu nama yang di dalamnya mengandung huruf namamu. Kucari satu demi satu nama. Hingga jika tidak ada namamu di dalamnya, aku tanpa sadar mendesah napas tak lega.

Aku telanjur sering bercerita tentangmu di depan teman-temanku. Terlebih ketika mereka berbicara tentang masing-masing lelaki yang mereka banggakan. Aku bukannya membanggakanmu di depan mereka, hanya saja, kisah kita adalah sesuatu yang ingin kubanggakan di depan mereka. Agar mereka tahu, kisah kita tak akan kalah hebat daripada milik mereka.

Aku telanjur sering mengingatmu ketika lagu-lagu yang diputar berkisahkan tentang cinta yang tak pernah bisa bersatu. Seolah lagu-lagu itu sengaja diciptakan untuk melukiskan kita. Seolah penulis lagu-lagu itu sedang berupaya mengamati kita diam-diam. Dan aku yang mengingatmu melalui lirik lagu itu lagi-lagi akan mengharu-biru.

Dan aku yang telanjur sering harus mengubah kebiasaanku. Memaksa diri menciptakan kebiasaan baru yang sebenarnya enggan kuabaikan. Sebab kebiasaanku yang ada kamu di dalamnya selalu terasa manis, bahkan jika sebenarnya itu merupakan hal pahit.

Posting Komentar

0 Komentar