Ia yang Habis Dilahap Sepi

Sebenarnya, bagi seseorang kamu adalah dunianya. Kamu juga poros bagi dunianya. Ia hanya hidup dalam semestamu. Hidupnya hanya selalu berputar di sekelilingmu. Ia tidak pernah bisa jauh darimu.

Tetapi ia penuh diam. Banyak hal yang membuatnya selalu ingin menghentikan perputaranmu. Ia ingin berhenti membuatmu menjadi porosnya. Ia juga ingin berhenti hidup di dunia yang terlalu kekamu-kamuan itu. Sebab kau selalu menganggapnya biasa saja, sementara baginya kamu adalah jagad rayanya.

Setiap kali penduduk baru datang untuk membuatmu berhenti menjadi dunianya, ia mengusirnya. Sementara kamu mengundang banyak orang baru, agar tidak hanya ia yang berpijak padamu. Lalu ia terluka, tetapi ia lebih suka bisu, tetapi tidak pernah bisa benar-benar mengasingkan diri darimu.

Pernah sekali waktu ia mengasingkan diri darimu. Tetapi ia malah benar-benar menjadi yang terasingkan olehmu. Kamu mengabaikannya lagi, sementara dalam hatinya, ia berharap kamu kembali menggamit lengannya dan berjalan di sisimu.

Tetapi lagi-lagi hatinya menciut, ia terperanjat. Tamu-tamu undanganmu masih sibuk menjamu tuan rumah; kamu. Iya, aneh. Kamu sibuk dijamu tamumu. Dan ia seperti biasa, kamu meninggalkannya sendirian. Ia tenggelam dan ditenggelamkan kesepiannya.

Sebentar lagi, ia akan habis dilahap sepi. Ia tidak bisa lagi memohon kepada sepi agar tidak menghabisi nyawanya. Apakah kau akan menyelamatkannya?

Posting Komentar

0 Komentar