-

Aku merindukanmu dengan terlalu. Jika kau merindukanku sekali, aku merindukanmu seratus, tidak, seribu kali. Tetapi ketika kuberanikan lagi diriku untuk menanyakan kabarmu setelah sekian lama, kau menyengajakan diri untuk secepatnya mengakhiri percakapan kita. Kau bahkan tidak kembali menanyakan kabarku. Bagai aku memasang senyum dan kau membuang muka. Demi apapun, ini luka.

Posting Komentar

0 Komentar