Jika Sekali Lagi

Waktu-waktu berlalu. Sekian juta detik terlewat begitu saja. Kudapati diri, kali ini menyebut namanya dalam hati. Bagaimana kabarnya kini? Aku ingin menanyakan padanya, tetapi aku menjadi segan. Apa hanya boleh kumemandanginya dari kejauhan saja? Kulihat dari sudut sini, ia baik-baik saja. Masih tetap berbahagia tanpa aku. Ia masih bisa tersenyum meski bukan aku penyebabnya.

Sempat kusapa ia, namun ia tak bergeming. Ia tidak mengacuhkanku. Lihatlah, aku menjadi aku yang menyedihkan lagi di hadapannya! Apakah memang seharusnya kami tak bersama? Seperti sekarang? Aku tak berhak mengganggunya, tapi aku ingin sekali lagi bertukar sapa dengannya.

Apakah keputusanku menyerah kemarin adalah sebuah kesalahan besar? Jika aku menangis di depannya, apakah benar ia takkan melepasku? Jika aku tak memilih mengucapkan selamat tinggal, jika aku tak memilih menyerah dan memerjuangkannya, apakah benar kami akan berbahagia bersama sekarang? Seperti dulu. Seperti saat kami masih saling membutuhkan.

Jika aku tetap menjaga 'kami' hingga akhir, apakah kami bisa saling memertahankan? Saling; aku dan ia. Kemudian, jika sekali lagi ia mengatakan bahwa kedatangannya akan terlambat, maka akan kuputuskan lagi untuk menunggunya. Akan kukatakan segala hal manis tentang kebahagiaan kami kepadanya kelak. Sekali lagi. Mungkin saja, jika sekali lagi kami mencoba memerbaiki segalanya, suatu nanti kita akan baik-baik saja. Mungkin saja, jika sekali lagi.

If I cry if I smile
Will my life still go on?
If I try if I chase
Will my love still go on?
Somehow I can’t get out of here
Sometimes I need you near me

Keep me right, keep my breathe
Till the end of story
Let me wait, if you’re late
Till my words find your ears
Someday you colour me anew
Somewhere underneath the sky
(SaltNPaper-Bye, Autumn)

Posting Komentar

0 Komentar