Sapa Aku Lebih Dulu!

Semalam aku memimpikanmu. Ah, apa aku terlalu to the point?  Aku tak tahu bagaimana cara yang paling tepat untuk mulai bercerita padamu. Rasanya seperti aku hanya akan menulis ini tanpa kau baca.

Semalam, sebenarnya aku banyak memikirkanmu sebelum tidur. Kurasa itulah sebabnya kau ikut terseret ke dalam arus mimpiku. Sayangnya, alur cerita dari mimpi semalam, aku tak mengingatnya. Aku ingin sekali bisa mengingatnya.

Tetapi, bagian yang paling membahagiakan dari mimpi semalam adalah mendapati senyummu untukku. Aku mengingat bagian ketika kau menyapaku lebih dulu. Mengingatnya saja membuatku bahagia, terlebih jika dalam dunia nyata kau melakukannya untukku.

Jadi, setelah pertemuan kita beberapa tahun yang lalu, apa kau bersedia menyapaku lebih dulu? Sebab, sebenarnya kau tidak berada jauh dariku. Kau berada tepat sejajar garis diagonal denganku. Aku cukup berjalan sedikit menyerong saja atau bagaimana jika kau saja yang melakukannya? Katakan saja iya, dan aku akan menantimu dengan tenang.

Posting Komentar

0 Komentar