Melihatmu Hari Ini

Waktu berlalu terlalu cepat. Hari berganti hingga lebih dari seribu kali. Dalam rentang waktu itu, aku sudah baik-baik saja tanpamu.

Hari ini, kau muncul tepat di hadapanku. Setelah sekian lama. Kuharap aku akan menjadi biasa saja. Tanpa perlu merasa berdebar lebih banyak dari frekuensi biasanya. Namun kenyataan enggan mengamini ekspektasiku. Aku kelabakan mengatur temponya.

Hari ini, aku mungkin sedang sial. Melihatmu, kurasa bukan sebuah keberuntungan; utamanya bagi kesehatan hatiku. Sesak mencekik, aku kelabakan mengatur napas.

Lebih dari sial yang kualami, kurasa aku juga sedikit beruntung. Sebab, hanya aku yang melihatmu. Beruntung, kita tidak saling bertukar pandang. Beruntung, kau tidak melihatku lalu terburu menyapaku sebelum aku bersembunyi. Bertemumu lagi, sudah kupersiapkan hatiku terlalu lama. Tetapi tetap saja meskipun telah lama, persiapanku masih belum matang.

Kau terlihat semakin rupawan. Terlihat lebih baik dari 'kemarin'. Bagaimana kau mengenakan pakaian hingga saat ini, bagiku masih yang terbaik dari beberapa orang yang pernah kukenal. Sebenarnya aku ingin melihat senyummu tapi kau diam saja, menunggu dalam riuhnya kemacetan.

Jika aku menyapamu lebih dulu hari ini, apakah situasinya akan berbeda? Apakah kau akan tersenyum, lalu menanyakan kabarku? Akankah kau mengingatku sebagai seseorang yang pernah kaucintai dengan terlalu? Akankah kau mengingatku sebagai seseorang yang pernah kau perjuangkan mati-matian? Akankah kau mengingatku sebagai seorang perempuan selain ibumu yang pernah melihat air matamu jatuh? Juga akankah kau mengingatku sebagai seseorang yang pernah kau genggam tangannya untuk kau perlihatkan pada dunia di sekelilingmu?

Kurasa ada satu lagu yang sangat mendefinisikan kita hari ini; atau lebih tepatnya aku?
....
Dan upayaku tahu diri
Tak selamanya berhasil
Apabila kau muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah menghilang sajalah lagi.
~ Maudy Ayunda - Tahu Diri ~

Posting Komentar

0 Komentar