Kau Ingin Mengingatku Sebagai Apa?

Aku ingin kau mengingatku. Agar tak hanya aku yang berbuat demikian. Agar mengingatmu, aku tak sendirian. Sekadar kuberitahu saja, aku mengingatmu sebagai cinta yang telah tinggal terlalu lama, sebagai cinta yang meninggalkan bekas kenangan pada hujan, juga sebagai cinta yang membuat ngilu dan sesak sebab tak sempat memiliki bahagia yang terlalu banyak bersamamu. Bagaimana denganmu?

Kau ingin mengingatku sebagai apa?
Apakah sebagai aroma tanah basah selepas hujan yang kau hirup untuk menenangkanmu?

Apakah sebagai peri hujan yang mengetuk jendela kamarmu lalu menyihir kepalamu agar seluruh selnya mengimpulskan kenangan ketika bernaung di teras rumah bersamaku?

Apakah sebagai perempuan yang ingin kau perdengarkan suara petikan gitar yang mengalunkan chord-chord lagu Luka di Sini oleh Ungu?

Apakah sebagai Nona yang akhirnya tak bersua takdir dengan Tuan?

Apakah sebagai perempuan yang pernah mencintaimu dengan terlalu, yang pernah menunggu kesiapanmu untuk hadir meski kau tak kunjung datang?

Apakah sebagai perempuan yang pernah menuliskan banyak hal tentangmu, yang pernah membuatmu candu atas segala isinya yang menceritakanmu, yang pernah membuatmu merasa sedikit kecewa ketika bukan kau lagi yang berlakon sebagai subjek tulisannya?

Apakah sebagai perempuan yang katamu paling mengerti tentang seluruhmu yang sesungguhnya?

Apakah sebagai salah satu lukamu yang paling pedih yang ingin kau rapalkan mantra terkutuk sebab pernah meramu pedih yang menyusup hingga ke tulang-tulangmu?

Apakah sebagai cinta yang terlalu lama menghuni relung-relung hatimu yang sudah ingin kau buang tanpa sisa?

Atau....
Apakah sebagai rindu yang sudah kau hajar hingga babak belur agar tak lagi berani meracau harimu?

Jadi, kau ingin mengingatku sebagai apa? Aku punya sepuluh pilihan untukmu. Mungkin dari kesepuluh pilihanku, ada salah satu yang menjadi pilihanmu. Atau, kau punya lain hal yang membuatmu mengingatku? Jika iya, sebagai apa?

Posting Komentar

0 Komentar