Dari Aku yang Pernah Bahagia Bersamamu

Selamat malam, Kamu!
Apa aku tak boleh menyapamu meski hanya di bagian sini? Tak apa jika kau tak ingin membalas sapaku.

Bagaimana kabarmu? Ah, kaku sekali rasanya. Apa kuganti saja pertanyaanku? Aku tahu kau sedang baik-baik saja. Di beranda sosial media, kulihat kau sedang sibuk menghabiskan waktu bersama teman-temanmu. Ah, ternyata seperti inilah caramu bahagia selama ini. Tadinya ingin kutanyakan atau kubuka saja profil media sosialmu sendiri, tetapi kau lebih dulu hadir di berandaku. Tunggu-tunggu, kau tak boleh salah paham! Aku bukan stalker, sama sekali bukan. Setelah sekian lama, aku hanya ingin sedikit tahu caramu berbahagia. Dan ya, kau terlihat bahagia, lebih bahagia dari 'kemarin'.

Kulihat dalam beberapa foto kemarin, ada satu perempuan di sisimu. Mungkin ia adalah kekasih barumu. Kulihat dia begitu cantik. Kekasih-kekasihmu yang dulu selain aku juga begitu cantik. Aku hanya sebagai sebuah kebetulan yang pernah menempati posisi itu.

Sudahlah, akan kuakhiri saja sapaku sampai di sini. Aku tak ingin terperanjat dan tanpa sadar akan menggiring kenangan untuk kutulis satu per satu.

Sampai jumpa dalam sapaku di lain waktu.
Berbahagialah.

Dari aku, yang pernah bahagia bersamamu.

Posting Komentar

0 Komentar