Menjelang Agustus

Menjelang Agustus lagi dan aku takut menujunya. Agustus serupa upacara kematian hati, sekaligus upacara kebangkitan luka. Serupa degup yang menggiring tangis tanpa sebab yang pasti. Serupa gigil yang menjemput gemetar tanpa takluk. Serupa panah yang dirancang dengan begitu tajam oleh September hingga deret Juli.

Kukuatkan lagi diriku, kali ini. Kukatakan lagi, ini hanya 31 hari dalam setahun. Aku hanya menakuti diriku dengan sebuah kecemasan yang tak perlu. Agustus kali ini, akan kutangguhkan. Tak apa-apa menangis, tak apa-apa sesekali menepi. Aku hanya butuh melewatinya saja, selama dalam hitungan hari itu tak ada kenangan yang tiba-tiba merangsuk, selama dalam hitungan hari itu tak ada yang menyebut namanya dengan sengaja, aku akan baik-baik saja. Ini tidak akan lama. Agustus kali ini, aku akan menang melawannya dan berakhir baik-baik saja.

Posting Komentar

0 Komentar