Kepada Lelaki Pemilik Nama Berinisial J

Kepada Lelaki Pemilik Nama Berinisial J.
Hai! Bagaimana kabarmu? Maaf karena tak menyapamu langsung. Saling berkabaran di antara kita sepertinya telah menjadi hal asing.  Apa aku perlu mengabarimu lebih dulu untuk mencairkan keadaan kita yang kini beku?

Tolong tanya kabarku juga! Agar tak hanya aku yang terlihat excited memulai percakapan denganmu. Setelah kemarin, aku merasa sedikit sungkan. Rasa rendah diriku sudah jatuh pada titik kulminasinya.

Sebagai seseorang yang serba kurang, kau adalah seseorang yang mampu mengimbanginya. Kau mau tahu satu hal? Aku memang selalu seperti ini. Selalu menempatkan rasa rendah diri di depan kebahagiaanku. Itulah mengapa padanya, aku juga tak pernah menemukan bahagiaku. Kata orang, kita perlu merasa berhak bahagia dulu, selanjutnya baru bisa membahagiakan diri sendiri. Sayangnya, aku tak demikian. Aku punya banyak kekhawatiran di kepalaku yang aku tahu bahwa kau takkan bisa paham dan akan sulit kau terima. Hampir semua orang takkan paham, dan takkan menerima. Aku yang serba kurang.

Kepada Lelaki Pemilik Nama Berinisial J...
Aku tak melakukan hal bodoh ini padamu saja, pada orang-orang sebelummu aku juga pernah. Aku melewatkan banyak hal baik karena rasa takut dan rendah diri yang berlebihan. Kupikir ini memang salah, tapi menurutku bagian paling salah adalah menyeret orang lain dalam kubangan ketidakbahagiaanku.

Jadi, tetap sapalah aku seperti biasanya. Seadanya. Sebisamu. Atau abaikan saja aku.

Dari Aku, Perempuan yang sedang takut jika tanpa sadar menawarkan racun padamu.

Posting Komentar

0 Komentar