-

Aku takut ia mencintai yang lain yang bukan aku. Kau tahu bagaimana egoisnya aku? Aku tetap merasa bahagia bila aku masih menjadi lukanya yang paling babak belur dan memar, lukanya yang tersayat dan menganga. Aku tetap merasa bahagia jika ia masih merasa benci dengan keberadaanku karena rasa sakitnya. Karena pedih, sakit, dan luka yang ia rasakan menyangkut aku adalah tanda bahwa ia masih mencintaku meski telah sekian lama. Lantas, apakah aku telah kalah jika kini ia sudah memutuskan bersama yang lain? Aku takut ia mengobatinya dan aku bukan lagi menjadi perempuan yang paling ia cintai, setidaknya cintanya yang paling pedih.

Posting Komentar

0 Komentar