Apa yang Membuatmu Suka?

Hai! Selamat malam, Kamu!
Ini adalah kali pertamanya aku menyapamu di bilik media sosial ini, bukan? Aku bukannya tidak mengindahkanmu. Hanya saja maafkan aku, menyapamu di sini sungguh belum menjadi prioritasku. Masih tersimpan satu nama yang melekat dan tumbuh subur di kepala, juga hatiku. Mungkin kau bisa menebak siapa ia.

Dari semua hal yang kau lakukan, kau menyimpulkan kau menyukai penulis tulisan ini. Kau terus saja memberi secuil perhatian, juga beberapa bumbu romantis meski kukatakan bahwa aku bukan siapa-siapamu.

Aku tidak suka keluar berjalan-jalan terlalu sering, meski kau telah berkali-kali mengajak pergi ke berbagai tempat.
Aku tidak suka keluar malam, angin malam terlalu mencekam, dan terlalu terlihat suram. Juga, aku tidak pernah punya pengalaman keluar malam. Bagaimana? Apa kau akan menyebutku sebagai perempuan yang tidak modern dan terlalu terikat dengan tradisi sosial?
Aku tidak suka seseorang yang terlalu melebih-lebihkan perasaannya. Jika kau tanya mengapa, aku mungkin akan menjawab, karena-aku-terbiasa-dengan-tuan-yang-dingin.
Aku juga tidak suka dihubungi via telepon terlalu sering, aku tidak bisa menemanimu bercakap hingga malam berganti dini hari bersamamu.

Aku tidak bisa menemanimu hang out sana-sini. Sudah kubilangkan? Aku bukan tipe perempuan yang bisa dengan mudah kau ajak keluar rumah. Aku lebih suka di rumah, sendiri, dan menikmati waktu bersantai; membaca buku, menonton, juga tidur pulas. Iya, kau juga boleh menyebutku sebagai perempuan yang introvert.

Jadi, kira-kira apa yang membuatmu suka?
Padahal aku adalah perempuan yang tidak akan pernah bisa bersinggungan denganmu. Aku ya aku, perempuan yang terbilang introvert yang lebih suka ketenangan dan hidup sendiri.

Jika kau sudah menyerah, maka sudahilah.  Karena aku akan tetap jadi aku yang hidup dengan apa yang telah seseorang biasakan padaku. Dan aku selalu kesulitan menerima hal baru, dan kadang membencinya. Maafkan aku.

Posting Komentar

2 Komentar