Tolong Ingatkan Aku!


Tolong Ingatkan Aku

Kepada Tuan, aku lupa kapan terakhir kali kita bisa saling menyatakan perasaan melalui tatapan. Aku lupa kapan terakhir kali kita saling berbagi tawa. Aku juga lupa kapan terakhir kali percakapan manis melalui Blackberry Messenger itu kita lakukan. Kita sudah jauh, benar-benar jauh hingga kita seolah hidup terpisah jarak sekian ratus ribu kilometer.

Tolong ingatkan aku..
Bahwa langkah kaki kita sudah tidak dalam arah yang sama. Kita sudah saling menjauhi, meski diam-diam aku masih menjangkaumu melalui tengadah tanganku kepada Tuhan.

Tolong ingatkan aku..
Bahwa kini perhatian-perhatian kecil yang tanpa sengaja kau berikan dulu mulai menguap. Meski seberapa besarpun aku merindukan perhatian kecil itu, tetap tak akan kembali hanya karena aku merindukannya. 

Tolong ingatkan aku..
Bahwa Nyonya sudah mati dalam hati Tuan. Karena Tuan mulai mengusirnya perlahan. Meski terkadang Nyonya masih penuh-penuh berharap bahwa Nyonya akan selalu tumbuh subur di hati Tuan. 

Tolong ingatkan aku..
Bahwa Nyonya tak boleh berharap lagi untuk menyakiti perasaannya semakin dalam. Karena meskipun Nyonya sudah berusaha sekeras mungkin menjauh (dengan terpaksa), ia masih selalu berharap bahwa Tuan selalu ada pada setiap masa sulit yang dilalui Nyonya, memberi secuil perhatian kepada Nyonya, meminta untuk meminum obat, atau sekadar mendoakan kesembuhan Nyonya.

Tolong ingatkan aku..
Karena Nyonya selalu lupa untuk menahan diri agar tak menangis mengingat bagaimana yang jauh memang semakin dijauhkan. Nyonya hanya belum bisa menerima bahwa ia memang benar-benar harus segera melupakan Tuannya. 

Tolong ingatkan aku, agar aku bisa tahu diri tanpa perlu ditampar terlalu keras oleh kenyataan. Agar aku tak lagi merepotkanmu terlalu dalam karena perasaan sepihakku.
Sebab, kau tak boleh tersiksa hanya karena aku, sebab aku mencintaimu.

Posting Komentar

0 Komentar