Serupa jarum detik yang menjauh dari jarum menit, serupa daun kering
yang diterbangkan oleh angin, kita tak lagi bisa saling berdampingan.
Tanpa sadar, jarak membuatmu di seberang sana, dan aku tak cukup kuat
untuk berlari mengejarmu. Kita pasrah pada takdir yang menghentikan
bahagia untuk kita, ataukah aku harus percaya bahwa perpisahan ini
adalah kebahagiaan yang sesungguhnya?
Jika harus melupakanmu, aku bisa apa selain menyibukkan diri untuk membuangmu dari kepalaku?
Jika harus menenggelamkanmu dari hatiku, aku bisa apa selain membiarkan diriku tertelan begitu saja?
Jika harus menjauhimu, aku bisa apa selain berusaha tetap melangkah berlawanan arah darimu?
Jika harus menepikanmu, aku bisa apa selain mendorong kenangan?
Jika harus benar-benar pergi, aku bisa apa selain berpura-pura tak peduli untuk membiasakan diri tanpa kamu?
Seperti asumsi yang menyatakan bahwa yang jauh akan semakin jauh, aku bisa apa jika asumsi itu memang benar adanya?
Aku bisa apa? Aku bisa apa?
0 Komentar