Seperti benar-benar melepaskan, kita berlaku seolah kita sudah
benar-benar rela dengan perpisahan. Tegur sapa yang dulu sempat membuat
jantung berdegup kencang, dan percakapan manis yang membuat kita seolah
saling memiliki sudah benar-benar tak lagi ada. Saling, kataku? Padahal
nyatanya aku bukan siapa-siapa bagimu. Bagimu aku bukan orang yang harus
kau kabari, bagimu aku bukan seseorang yang akan kau rindukan suaranya,
bagimu aku bukan orang yang akan kau rindukan tatap matanya, dan bagimu
aku bukan orang yang akan kau rindukan rangkaian kalimatnya yang
memujimu.
Apa bagimu, aku bisa benar-benar pergi
darimu, setidaknya pura-pura pergi darimu? Apa bagimu melupakan
benar-benar semudah dan sesederhana itu? Tidak! Kau tak tahu bukan?
Sehari tanpa mendengar namamu saja, seolah ada yang hilang.
Apa
bagimu, aku sudah bisa menghapus segala ingatan tentangmu setelah kau
melihat usaha kerasku beranjak dari sosial media Facebook? Apa bagimu,
aku sudah mampu untuk tidak memikirkanmu karena aku sudah tak lagi
menyapamu dalam kolom komentar Facebook dan sudah (mem)berani(kan diri)
untuk tak membalas pesan singkatmu? Usahaku sebenarnya jauh lebih berat
dari itu, asal kau tahu.
Namun, bukankah kau tak mau
tahu? Mungkin saja kau ingin tahu, lalu ketika keingintahuanmu
terpenuhi, kau kembali menjadi orang itu. Seseorang yang hingga sekarang
tak mampu kupahami. Dengan diam yang terlalu, dan dengan bungkam yang
sepertinya terlalu awet.
Rasanya, aku tak ingin lagi
menuliskan tentangmu. Tulisan-tulisanku hanya seperti berbicara pada
cermin, Kau tak pernah bergeming. Aku ingin kau membuka mulutmu. Katakan
saja apa yang begitu ingin kau katakan! Karena diam justru menimbulkan
perih yang terlalu.
Aku punya beberapa pertanyaan untukmu. Untuk segala mohon yang telah kusimpan rapat-rapat, aku ingin kau menjawabnya!
Apa
kau benar-benar ingin agar aku pergi? Apa kau benar-benar telah
menyerah? Apa kau ingin aku menunggumu? dan untuk yang terakhir, apa kau
tidak merindukanku?
Semoga kau sedikit bisa keluar dari celah kebungkamanmu dan mulai menggerakkan bibirmu menjawab pertanyaan itu, Tuan!
0 Komentar