Bismillah..
Selamat datang 1
Desember..
Hari ini 1
Desember 2013.
Waktu berjalan
begitu cepatnya hingga kini kita mulai menapaki hari pertama untuk bulan
terakhir ditahun ini.
Bulan terakhir..
Tapi masih banyak
yang belum tergenapi, keseharianku yang seolah kosong. Kamu pergi dan aku
sendiri. Kamu pergi, dan aku hanya mampu menatap punggungmu saja. Kamu pergi,
dan bodohnya aku tak mampu melakukan apapun untuk menahanmu. Kamu pergi dan aku
hanya mampu berteriak dalam hati; tolong jangan pergi. Karena kehilangan
tidaklah mudah!
Kadang, ada serumpun
pernyataan melelahkan yang ditimbun kepalaku. Aku harus melupamu! Aku harus!
Sebab jika tidak, maka aku adalah orang yang paling bodoh. Tapi 'lupa' memiliki
kolerasi yang begitu erat dengan 'ingat', kan? Maka jangan salahkan aku jika
aku bukan orang yang cukup hebat untuk melupa. Karena bagiku, memaksa lupa
berarti mencoba mengingat kenangan dengan baik.
Tapi, apa yang
harus kukeluhkan? Jika aku masih merasa ngilu sedang kamu sudah memulai sebuah
canda pekat bersama seseorang yang baru. Apa yang harus kurisaukan jika aku di
sini masih menggigil, sedang kamu di sana baik-baik saja dengan pengganti yang
baru. Kurasa sudah cukup, kebodohanku sudah terlampau menyayat diriku sendiri.
Ini adalah bulan
terakhir ditahun ini.
Sebenarnya aku
masih berharap kamu akan di sini nantinya, merayakan akhir tahun dan menyambut
tahun baru bersama nanti. Dan tentu saja dengan harapan semoga napasku masih
akan sampai hingga waktu itu, bahkan hingga menemani sepanjang hidupmu. Tapi
tentu saja, hanya jika kita bersama; hanya jika kita bersama.
Bolehkah jika
kukatakan bahwa aku ingin menunggumu? Untuk yang terakhir, dan kecewamu takkan
kubiarkan terulang lagi. Pecahan mozaik hatimu akan kurekatkan sekuat dan
semirip mungkin dengan sebelumnya. Untuk yang terakhir, dan menjadikanmu akhir
dari kisah penantian. Untuk menjadikanmu yang terakhir, satu-satunya, dan hanya
satu-satunya, tak ada dia, mereka atau siapapun
Bolehkah kita
mengulang semuanya lalu mempertahankannya hingga hembusan terakhir napas kita?
Karena PETRICHOR takkan ada tanpa HUJAN. Pun PELANGI takkan muncul sebelum
adanya HUJAN dan PETRICHOR. Dan PETRICHOR itu adalah AKU, dan HUJAN adalah
KAMU, dan PELANGI adalah jalan yang akan kita tapaki; TAKDIR.
0 Komentar