Semoga Bukan Pinta yang Berlebihan, Tuhan.

Kalau nanti mereka udah kumpul dan semua udah ada dalam sebuah tempat perkumpulan reuni, mungkin aku gak bakalan datang. Mungkin aku gak bisa datang. Mungkin aku tak cukup nyali untuk menghampiri mereka. Aku tak punya keberanian.

Bukan karena masih mencintai di antara mereka berdua, bukan. Sama sekali bukan. Namun masalah yang sedari dulu tak jua mampu kutuntaskan. Mereka berdua. Yah, mereka. Hati yang tak begitu berdamai satu sama lain, dan aku begitu merasa bersalah atas itu.

Bukan karena aku masih akan deg-degan jika bertemu seseorang dari masa lalu itu. Karena ini bukan tentang dia. Ini tentang Tuan yang sedang menahan egonya. Aku takut datang, aku takut bertemu dengannya, aku takut mata kita bertemu dan malaikat mulai datang di sela tatapan kami lalu meluruhkan tangisku. Aku takut aku tak bisa menahan diri dan melakukan hal bodoh di sana. Aku bahkan takut ia tak ingin lagi melihatku ketika satu-satunya alasannya pergi dariku (juga) sedang berada di dekatnya dan mencoba memperbaiki keadaan di antara aku, dia, dan Tuan. 

Yah, dan  dengan reuni nanti, semoga mereka bisa bertemu dan memerdekakan hati mereka, kembali akrab sama seperti saat bersama di sekolah dulu. Aku sungguh berharap itu. Kalaupun Tuan harus tetap marah sama aku, gak apa-apa kok. Yang terpenting adalah keakraban mereka kembali terjalin. Kalaupun Tuan tak lagi bisa memaafkan aku setelah ini juga gak apa-apa. Dia berhak nentuin hidupnya. Karena memaksapun gak mungkin. Itu adalah wujud sikap kekanak-kanakan.

Lalu, apakah aku sama sekali gak akan lagi meminta maaf dan mengharap maafnya setelah itu? Tentu saja tidak. Aku tetap akan melakukan dan menyampaikan maaf hingga maaf itu benar-benar ada. Hingga bunyi kata maaf itu bukan hanya gema atau pantulan dari khayalku yang seolah nyata. Hingga nada kata maaf itu bukan hanya bunyi dari degup jantungku. Hingga ia benar-benar mampu kupandangi berkata 'Aku Memaafkanmu' dengan gerak bibirnya. Hingga aku sudah bisa memandanginya bukan lagi hanya sebagai banyangan kosong yang hadir bersama pantulan cahaya jingga.

Dan semoga saat-saat seperti itu akan ada. Semoga Ya Tuhan.
Aamiin Ya Allah Ya Rabbi.

Semoga ini bukan pinta yang berlebihan, Tuhan.

Posting Komentar

0 Komentar