Kepada yang Telah Menemukan yang Baru



Ini adalah malam kesekian ratus kalinya saya rela untuk tidak mencoba membenamkan kepala saya di atas bantal yang empuk itu. Meskipun mereka sayup-sayup memanggil meminta untuk terlelap. Beratus malam? Hey, kau tahu beratus malam itu selama apa? Atau kau tak mau tahu? Tapi aku menuntutmu untuk mengerti itu, kau harus, sebab kau harus mengerti seberapa menyesakkan menunggu kamu muncul di kolom ONLINE di Facebook saya. Meski sebenarnya aku bahkan tak menyapamu. Kau tahu? Kerjaanku hanya memelototi nama kamu di kolom itu saja, tanpa berbuat apa-apa. 

Bukankah aku tak boleh melakukan apa-apa lagi di luar batas kuasaku untukmu. Kita telah menjadi aku saja dan kamu saja. Hah, kurasa aku bukan hanya memelototi nama kamu saja, tapi menunggui deret huruf namamu muncul di beranda Facebookku. heh, kurang kerjaan, bukan? 

Itulah aku, yang harus menyadari batas sikapku yang dimulai dari hari kemarin, sekarang, tapi semoga bukan untuk selamanya. Karena aku tak ingin kehilangan kamu untuk selamanya, hal ini saja sudah cukup membuatku berdarah-darah. Dan harus kuakui aku benar-benar rindu. 

Entah berapa lagi tulisan yang akan kukatakan bahwa itu adalah tulisan terakhirku tentang kamu. Karena saat menulis itu, aku selalu yakin bahwa setelahnya aku akan benar-benar melupakanmu. Namun semua mendadak rumit ketika kamu telah benar-benar menjadi inspirasi dan memenuhi sel-sel otakku dengan bayang tentangmu. 

Masih ada lagi ternyata, saya juga masih selalu menggenggam handphone saya sambil sesekali meliriknya. Kurasa kamu cukup mengerti, aku menunggu pesan singkat darimu. Menunggu... Menunggu... Menunggu.. Terus saja menunggu, hingga kini.. Yah, hingga kini kamu telah menemukan yang baru, pengganti yang baru, yang bukan aku lagi, yang entah siapa.

Baiklah, tak ingin berlama-lama. Saya hanya berharap kekasih barumu takkan menyakitimu seperti yang kulakukan. Kuharap dia perempuan yang baik-baik, dan akan membuatmu menjadi lebih baik. Semoga saja.

Untukmu,

Tuan yang tak pernah absen dalam tengadah tanganku, dalam sembah sujudku, dalam rapal doaku.
Semoga sehat selalu :') O:)

Posting Komentar

2 Komentar