Pertemuan Kedua Sore Ini

Kita bertemu lagi hari ini, Kak. Dengan beberapa kesamaan seperti pertemuan tanpa sengaja kita di waktu sebelumnya. Sore hari, dengan kepentingan yang sama, dan dalam rentang waktu singkat yang sama.

Aku selalu menjadi yang pertama mendapatimu, juga menyapamu. Tak apa, bagiku menyapa lebih dulu adalah hal biasa. Tetapi lebih dari itu, sebenarnya aku ingin meminta maaf karena selalu menjadi yang terakhir berbicara dan menutup percakapan kita tiba-tiba. Aku bukan tidak suka bercakap denganmu, Kak. Hanya saja, aku takut perasaanku tiga tahun lalu bangkit lagi setelah kukubur dalam-dalam.

Perasaan itu memang belum sampai pada tahap mencintai, Kak. Tetapi jika terus melihatmu seperti ini, perasaan suka yang mati-matian kubunuh itu, akan membelah diri seribu kali hingga menjadi cinta. Itulah yang paling kutakutkan, Kak.

Kak, aku tersenyum banyak hari ini karenamu. Meskipun aktivitasku padat hari ini. Meskipun mulai pagi hingga sore aku harus menyelesaikan banyak hal genting. Hari ini, kamu adalah obat paling mujarab pereda lelahku.

Siang tadi, Kak, sebenarnya aku merasa tidak ingin kemana-mana. Aku merasa ingin istirahat saja setelah lelah menyelesaikan ini-itu sepagian, tetapi hati kecilku menggerakkan tubuhku untuk menyelesaikan kepentingan itu; kepentingan yang juga dimilikimu. Inilah sebab kita bertemu lagi hari ini.

Kak, apakah kamu pernah mendengar mitos ini?
"Jika kita bertemu tiga kali dengan orang yang sama tanpa sengaja, artinya kita berjodoh."
Aku yakin, kau takkan percaya hal-hal demikian, sebab aku mengenalmu. Kak, aku juga tidak percaya  tentang hal itu. Yang aku percaya adalah ketidakpercayaanku kepada hatiku sendiri. Sebab hatiku, meski aku adalah pemiliknya, kadang tidak mampu kukendalikan. Maka, jika kita bertemu tanpa sengaja lagi untuk ketiga kalinya, aku tak bisa menjamin. Tak bisa kujamin bahwa hatiku tidak akan membangkitkan arwah-arwah perasaan itu, hingga membuatku menghambur ke arahmu, Kak.

Namun sekarang, aku ragu, Kak... Apakah masih akan ada pertemuan kali ketiga tanpa sengaja di antara kita?

Posting Komentar

0 Komentar