Kau Berhak Bahagia

Jatuh cinta memang terlalu banyak rupanya. Ia jatuh cinta padamu dan padanya, kau tidak; kau dan ia saling jatuh cinta; atau kau jatuh cinta padanya, tapi padamu ia tak demikian.

Kau jatuh cinta padanya, tapi padamu ia tak demikian. Kau butuh vitamin banyak. Kau butuh kuat yang lebih. Energi yang lebih. Kesehatan hatimu harus kau perhatikan dengan baik. Sebab setitik saja tinta luka yang ia ciptakan padamu, yang bahkan tanpa sengaja dilakukannya, pikiran dan hatimu akan membuatnya seolah beranak pinak. Luka yang awal mulanya hanya setitik, pikiran dan hatimu malah menumpahkan botol tinta berisi penuh luka itu. Satu... Dua... Tiga.... Dan tinta luka itu meresap dan melesat cepat ke ubun-ubun, ke ulu hatimu. Kau akhirnya terluka banyak.

Jatuh cinta sendirian itu berat. Jangan menanggungnya lagi! Jangan! Kecuali kau benar-benar kuat. Ia dekat dengan yang lain dan cemburumu tak boleh berlebihan. Ia menyebut nama orang lain dan jantungmu tak boleh berdegub cepat ingin berontak. Ia menggenggam tangan yang lain dan tanganmu tak boleh mengepal dengan keras hingga kuku-kukumu membuat tanganmu berdarah. Sudah kubilangkan, jatuh cinta sendirian itu berat.

Jadi, berhetilah! Bersedihlah sebentar -- sebentar saja lalu temukan bahagiamu di luar sana. Kau berhak bahagia, dunia menyiapkan banyak hal untuk membahagiakanmu. Langit tak petang, ia biru cerah. Awan tak abu-abu, ia putih bersih. Kau-berhak-bahagia!

Posting Komentar

0 Komentar