'Tuan-Nona' dan Takdirnya

Kata mereka bertanya, mengapa kau memanggilnya dengan panggilan 'Tuan'? Pun dia memmanggilmu dengan sebutan 'Nona'?

Sebab dulu, ketika awal kami bersama sejak Sekolah Menengah Pertama, aku diberinya sebuah kalimat perintah yang samar-samar teringat sepertinya adalah kalimat perintah untuk menjaga kesehatan dan perintah untuk tidak bersama yang lain selain dia. Aku mengiyakannya dengan berkata 'Ya, Tuan' dan menurut seperti patuh kepada majikan. Lalu ia membalasnya dengan kalimat 'Iya, Nona'.

Sejak hari itu, panggilan Tuan dan Nona tak pernah berakhir hingga kemarin. Mengapa kemarin? Sebab, kini aku tak begitu paham bagaimana suratan naskah kehidupan kami. Apakah tokoh utama tetap pada tempatnya? Apakah alur ceritanya mulai membelok? Apakah dialog percakapan kami sudah habis?

Kemudian pertanyaan selanjutnya, adalah....
Apakah tak apa-apa jika Tuan-Nona tak memiliki akhir yang bahagia?

Posting Komentar

0 Komentar