*

D: Perempuan kecil ini selalu begadang
L: Aku sudah gede, loh, Bang!
D: Sejak kapan?
L : Entahlah!
D: Nada bicaramu selalu gitu, Dik. Terdengar meminta pergi, tapi isinya malah meminta untuk didengarkan.
L: Masa?
D: Sudah lewat pukul 12, kenapa belum tidur?
L: Aku sedang mencari seseorang
D: Lelaki itu?
L: Dia punya nama.
D: Iya, cuma greget aja. Dulu, aku tak pernah kau galaukan sebanyak dia.
L: Karena pada tiap orang, seseorang punya frekuensi perasaan berbeda.
D: Jadi, kali ini kenapa?
L: Hanya sedikit merasa bersalah, kecewa, cemas, marah, sedih, hampa.
D: Dia ngecewain kamu?
L: Mungkin sebaliknya.
D: Kamu memang paling hebat kalau soal mengecewakan
L: Hwaaaahh
D: Bercanda doang. Jadi, yang kamu cari setiap malam sudah hadir?
L: Boro-boro. Di recent updateku, batang hidungnya bahkan tak pernah muncul
D: Berarti dia ingin menjauh.
L: Secepat itu menyimpulkan? Dia mungkin punya alasan yang lain.
D: Hey, kamu lupa kalau aku lelaki?
L: Oh, mianhe, Oppa!
D: Haha, jadi maksud aku begini, dia mungkin sedang membuat jarak untuk menjauh darimu. Asal kau tahu, tidak hanya perempuan yang tak ingin terluka.
L: Tapi dia tak menunjukkan bahwa dia terluka malam itu.
D: Malam itu?
L: Ah, tidak. Hanya sedikit hal yang terjadi.
D: Mungkin dia terluka karena sesuatu hal yang terjadi itu, tapi tak ingin berbicara, beberapa orang sulit mengekspresikan perasaannya.
L: Anak Psikologi memang paling ngerti yah!
D: Oh, iya dong!
L: Tapi salah dia sendiri kok. Katanya dia sayang, tapi malah berpacaran dengan beberapa orang. Nah, lalu untuk apa rasa sayangnya itu? Apa untuk menjerat, agar aku tak mampu bersama yang lain karena disayanginya. Kalau iya, maka dia berhasil.
D: Wettsz, ngomongnya pake perasaan banget anak kecil!
L: Aku udah gede, Bang!

Posting Komentar

0 Komentar