Sebelum Luka

Berbahagialah, tertawalah, tersenyumlah selagi bisa. Karena masing-masing hal punya waktunya.

Hari ini, aku akan memandangimu lebih sering dari kemarin. Mengambil banyak gambarmu di kepalaku, melukis setiap milimeter kontur wajahmu. Sebelum aku tak lagi bisa bertemu denganmu, berada di hadapanmu.

Hari ini, aku akan menghubungimu lebih sering. Melakukan percakapan yang lebih seru dari kemarin. Bercakap tentang hal-hal yang sebenarnya tak begitu penting, tapi mampu membuatku tersenyum-senyum dengan pipi merona. Sebelum aku tak lagi bisa melakukan percakapan seru bersamamu.

Hari ini, aku akan merekam percakapan manis yang kita lakukan via telepon. Setiap kalimat-kalimat yang kau tuturkan dengan lembut, dengan santun, juga dengan sedikit sisipan humor. Sebelum aku tak lagi bisa luluh dan leleh dengan tuturan-tuturanmu yang manis.

Hari ini, aku akan meng-capture lekukan senyummu. Mengingat- ingatnya, juga membuatnya sebagai penyemangat hari untuk hari berikutnya. Sebelum aku tak lagi bisa membayangkan betapa berharganya lengkungan pelangi terbalik di wajahmu.

Hari ini, aku akan mencintaimu lebih banyak dari kemarin. Membuatnya tergenapi, sehingga tak ada yang bisa meracau kita. Sehingga kita bisa menjadi lebih bahagia dari kemarin. Menikmati hujan yang romantis, juga bergenggaman dengan eratnya rasa. Sebelum kita tak lagi sama. Sebelum hujan yang manis menjadi gerimis di pelupuk mata, sebelum sela-sela jemari kita mengosong tanpa genggaman. Sebelum cinta menjadi luka. Aku akan lebih mencintaimu hari ini, sebelum luka datang menarikku dengan paksa. Kucintai kau dengan lebih, sebelum luka.

Posting Komentar

0 Komentar