Untukmu Pemuda


Tetes-tetes embun dari rintik rerumputan
Seolah turut pilu atas pemuda
Pemuda yang kian jatuh dalam keterpurukan
Terseret arus hidup yang meruntuhkan bangsa
Kini bumipun turut tangisi
Hampir tenggelamkan sebagian bahkan seluruh tanah kita
Takkah kita mendengarkan, menelan, mencerna ?
Dentum teriakan tanah tercinta merindukan pemudanya
Tak tahukah ?
Tak mengertikah ?
Tak ingatkah ?
Mereka, para pejuang bangsa
Membakar habis semangat juang mereka
Tertembak, terpukul, tertindas, berteteskan darah
Mereka yang bahkan rela mati
Demi tanah tercinta, tempat berpijaknya.                                                      
Tak malukah kita ?
Tak berdirikah bulu roma kita ?
Kita yang seakan hidup tak berjiwa
Apa kita tak tesakiti ketika bangsa kita dicemooh ?
Apa kita tak merasa hancur Negara kita digertak ?
Ini tentang kita
Yang hanya mampu berteriak gaduh, berontak, merusak
Tentang kita,
Yang masih berdiam, terpaku pada penjara kebodohan
Yang tak bergerak demi setitikpun harumnya bangsa
Dan sekarang, mengapa kita masih di sini ?
Mengapa tak mencoba
Menyongsong secercah harapan bangsa ?
Ciptakan secuil pikiran pembangun rumah kita
Selamatkan pemuda yang semakin tak terpungkiri hancurnya
Menghidupkan kembali tatanan yang mengikat
Bangkit ! Melangkah !
Teriakkan persatuan !

Posting Komentar

0 Komentar