Tuhan, maafkan aku
yang pernah mengiyakan untuk bersamanya selamanya.
Terkadang saat kita
melukai orang yang kita
cintai, luka yang kita tanggung jauh lebih sakit daripada orang yang kita cintai itu.
cintai, luka yang kita tanggung jauh lebih sakit daripada orang yang kita cintai itu.
Apa Kau tahu, bgmn
pedihnya ktika org yg menerbangkan kita bgtu tingginya namun ia jg yg mematahkn
sayap dan menghempas dalam jurang yang bgtu dlm ?
Ia menerawang,
melamun sambil menahan rasa sakit yang
masih sedikit bersarang di benaknya.
masih sedikit bersarang di benaknya.
Ada yang hancur,
hancur berkeping-keping dan menimbulkan luka yang dalam di sana.
Takkan ada cerita,
seluruhnya memecah. Aku dan kamu hingga tak berjejak.
Riuh suaramu
menggertak, segenggam harap yang tertampak, oleh hati yang telah retak.
Aku tahu, di sana kau
terhantui bayangku yang tertinggal dan tertambat di ujung sana.
Bahkan, akupun tahu di sana ia yang mendampingmu tak mampu membuatmu lebih baik, mengerti inginmu.
Bahkan, akupun tahu di sana ia yang mendampingmu tak mampu membuatmu lebih baik, mengerti inginmu.
Dan maafkan aku yang tak mampu berbuat banyak untukmu lgi.
Ini bukan inginku.
Ini inginnya yang begitu menginginimu..
Dan kini, ia
membiarkan rasa menghilang begitu sajaa..
Aku sedang apa
? Sedang berandai - andai.
Berandai - andai. Berharap - harap.
Datang suatu waktu dimana kamu yang merindukanku..
Berandai - andai. Berharap - harap.
Datang suatu waktu dimana kamu yang merindukanku..
Dan hujan memberiku
sepotong cerita tentangnya, tentangku, tentang kita..
Iya, aku suka hujan..
Karna di bawah hujan, dy pernah menggenggam tanganku, menghangatkanku dengan
jaketnya, menjagaku agar tidak kedinginan, bersamaku memandang rinai hujan.
Hanya saja, aku
tersentak oleh kenyataan yang berbeda, dan berdalih dri benakku.
Aku ingin ada dalam
setiap pembicaraanmu,
Ya.. Seperti kamu..
Seperti kamuu, yang selalu ada dalam tiap kata - kataku..
Ya.. Seperti kamu..
Seperti kamuu, yang selalu ada dalam tiap kata - kataku..
Aku pernah melewati ratusan malam tanpa kamu, tanpa ucapan selamat tidur
yang selalu kutunggu meski tau takkan pernah datang padaku.
Dan kini hujanpun menitis, berlomba, dan saling beradu cepat meresapi
tanah kering.
Segalanya terasa menyenangkan bila dia ada. Segalanya terasa baik bila
dia ada..
Bukan melupakan, hanya mencoba tak menyakiti diri lebih dalam tepatnya.
Dan aku bisa apa ketika Tuhan yang meminta kita terpisah.
Bermain kata yang entah tertujukan untuk siapa..
Percuma sja,, iya, percuma memang.. mencoba telusuri letak pelangi di
bagian bumi sini dan pada saat ini.. Sudah malam soalnya.. *bego'nyadateng
Seharusnya tak harusnya kita tetap berjalan dengan menyatukan jemari
dalam genggam tangan, ketika kita tahu pada akhirnya hanya akan mendapati jalan
buntu..
Setidaknya dengan lima huruf itu 'GALAU' bisa membuatku lebih mengerti
dan menghargai peerasaan seseorang..
Bintang tertelankan oleh malam, yang kian larut dalam redupnyaa..
Terkadang hati juga sering gak selaras sama pikiran.. Terkadang Emang..
Ketika aku telah jauh nanti, kau tak perlu dalam kelelahan mencariku, tak
perlu penuh peluh mengikut jejak yang sama sekali tak jauh dari sisimu. Aku
ada, selalu ada di mana hanya udara pembatas yang membuatku tak menjangkaumu.
Waktu yang meniadakan kita.. Waktu yang memutuskan pandangan hingga tak
lagi berbaur.Dan tolong mengerti dia, yang telah ku minta untuk mencoba
mengertimu. Entah rasa apa.. mengalahkah atau mungkin terkalahkan..
0 Komentar